Dari berbagai puisi yang pernah saya baca, puisi yang benar-benar nempel dan terngiang-ngiang pikiran saya cuma satu, puisinya mas Rangga (Nicholas Saputra) di film AADC 1. Film ini pernah "booming" di Indonesia pada awal tahun 2000-an, tapi saya baru nonton pas tahun 2016-an. Maklum, saat itu mungkin saya masih bocah bau kencur yang cuma doyan nonton Spongebob, hehehe. Saya nonton film ini karena ingat perkataan salah satu guru saya yang bilang kalo film ini merupakan film "penggebrak" dunia perfilman Indonesia yang saat itu katanya lesu. Setelah saya menonton film ini, saya tertarik dengan puisi. But, ada sesuatu yang sangat menarik, yaitu dua main character- nya yang menurut saya unik. Aa Rangga yang suka baca puisi dan mbak Cinta (Dian Sastro) yang suka puisi juga. Dan tidak seperti mostly boy di dunia, si cowok ini menggunakan puisi untuk mengutarakan kesepian yang dia rasakan. Coba saja baca bait pertama puisinya, bayangkan hanya berlari-lari ke pantai dan...
Suara yang mengaum di kepala, Di tengah malam, yang gelap, pekat, dan hitam, Sehitam vinyl yang kuputar, Menemaniku berbicara untuk sekian malam yang datang, Membisik, berkata, berusaha meyakinkan hati, “Di sana kawan, ada yang menantimu,menghargai kekosonganmu selama ini,” Ahh....... menurutku ia hanyalah hati yang sedang patah lama ta tersentuh kasih, Teraniaya oleh dinginnya sepi-sepi malam, Suara yang berkata di kepala, Lisan-lisan yang berbahasa, Tulisan dengan sebuah aksara sunyi, “Apa yang membuatmu menunggu ?” Ku jawab dengan diam, Sebab itulah bahasanya, Melewati jam demi jam karena mata yang terbuka, Dan esok, seterusnya, akan menjadi rangkaian cerita yang sempurna, Dengan sepenggal cerita ini, pada suara dalam kepalaku, 28 Jan 2020
Komentar
Posting Komentar