Secangkir wajahmu
Secangkir tumpahan cahaya di pagi,
Meniupkan aroma sedap daun kering,
Dari panci yang menguap,
Udara sejuk mengusap muka yang mengantuk,
Ada lukisan wajahmu,
Di ponsel yang menunjuk jarinya ke arah pukul tujuh,
Galeri seni penuh makna adalah bibirmu,,,
Yang senyum dengan sketsa pipi,
Coretan-coretan alis dengan kerlingan mata,
Di hati kau adakan pameran,
Tidak di sembarang tempat,
Bukan untuk meminta sekalimat pujian yang mendengung di
telingamu,
Tapi, pagi memang simfoni
Untuk sekedar memandang wajahmu.
2 September, 2019
Komentar
Posting Komentar