Sedikit puisi karya Octavio Paz


Sedikit pengenalan sama om Octavio yang saya kutip dari Wikiped,  (lahir 31 Maret 1914 – meninggal 19 April 1998 pada umur 84 tahun) adalah seorang penulis, penyair dan diplomat dari Meksiko. Ia mendapatkan Penghargaan Internasional Neustadt Kesusastraan pada tahun 1982 dan Penghargaan Nobel Kesusastraan pada tahun 1990. Yah itu sekilas tentang Octavio Paz, mau cek lengkapnya googling aja. Saya tau om Octavio karena gak sengaja nemu buku puisi terjemahannya di gramed, dan menurut saya puisinya oke. Inilah beberapa puisinya yang ane foto ( gak dibeli bukunya). Untuk judul bukunya yaitu Batu Matahari.

“Dunia berubah
Kala dua sejoli, pening dan berangkulan,
jatuh di rerumputan:langit turun, pepohonan bangkit, ruang tak jadi apa pun
selain cahaya dan kesunyian, angkasa terbuka bagi elang mata,
suku putih awan-awan lewat, dan tubuh angkat sauh,
jiwa memulai pelayaran, dan kita kehilangan nama-nama
dan mengambang melaju dalam biru dan hijau,
waktu penuh seluruh saat ketiadaan pun
menjelma dirinya sendiri,
menyeberang ringan.”


“Aku mengembarai tubuhmu, bagai dunia,
Perutmu adalah plaza penuh terang surya,
Payudaramu dua gereja tempat darah
Mempertunjukkan ritus-ritusnya sendiri yang sejajar,
Lirikanku merangkumimu bagai Ivy,
Kau adalah kota yang diserbu laut,
Bentangan benteng yang dibelah cahaya
Ke dalam dua bagian warna pohon persik,
Kerajaan garam, batu, dan burungburung,
Di bawah kuasa tengah hari yang terlupakan”

Ya itulah dua puisi karya om Octavio. Puisinya berkesan surealis, mencampur-campuri hal yang tidak berhubungan. Kalau ingin lebih, beli atau baca saja bukunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Rangga di film AADC 1 (Ada Apa Dengan Cinta)

Suara Kepalaku