Tak Ada
Langkah merapuh,
Di tepian jalan landai.
Dan di ujung yang meliuk.
Liukan yang diperaga pedansa terakota.
Ditingkap tiup hening yang dikira hilang.
Tembok itu, hanya membungkam jalanan.
Tak menghirau yang dirantai kegersangan sepi
Akhir tahun yang kala bumi dihujam hujan.
Yang basah tak sampai,
di sela retakan,
Gerbang kota yang juga tak urung menyampai kata.
Tak peduli dengan kekosongan yang hingga ke ulu.
Hanya ada sebuah bangunan tua tak bertuan suara saat raga akhirnya
jatuh.
Lalu dilihatkan jalanan.
Sama,
Rinding hampanya,
masih sampai sana.
Komentar
Posting Komentar