Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Kita

Kita telah merindu, Untuk kata-kata yang telah habis ditelan sajak, Ruang, hanya beri kita secarik kertas, Kini di depan kepalaku adalah keningmu, Di hujan yang perlahan, Tengkukmu meminta untuk satu sentuh Di sini jiwa kita beradu, tumpang tindih memuai janji Tanganku dan tanganmu, membelah bibir manismu, Menggapai wangi lembut sela paha, Tatapanmu menengadah, dengan rintih manis lidah meleleh, matamu yang menutup lemas malam ini, Gigitan-gigitan pelan dari mulut tipismu Biarkan ini, sampa jarak kita nanti jauh.......

Dara II

Dia di sana, pergi menjalani takdir, dengan doa, sebuah roti dan, seduhan susu, Bersolek dengan kerudung hitam dan arloji biru, Dia ke sana, Merenung di antara bangunan-bangunan tinggi tua, Bayangan hitam jadi pelindungnya, Melukis keindahan kota dengan kamera sederhana, Dia tiba, Di bibirnya terlihat, guratan gincu merah, celak hitam di matanya yang terjatuh, tatapan bola mata yang tidak berbeda dengan dulu, Dia pulang, Berjalan di antara penerangan jalan gelap, bergandeng bersama dengan murung, Masih, di bualan-bualan puisinya menyimpan lelah, Dia menjelang tidur, lampu lelap dan ranjang jadi teman ceritanya, menabung rindu untuk berjilid-jilid masa, Menumpahkan sisanya dalam kertas yang berbait puisi, Meminum segelas kata-kata, menjelang dia terlelap. 17 September, 2019

Dua

Dua orang meramu kasih, Menjadikan dunia dan isinya hampa, Dan angkasa ruang menjadi canda dalam khayal, Sedih dan keluh jadi beban berdua, Rumpu-rumput seperti ranjang, hilangkan pening pada hangat rangkulan, Perih tertiup tawa-tawa, dua sentuh yang menyatu, Kubus waktu sesaat berhenti, Pada raut lereng petang berlatar awan-awan merah, Sesaat, berubah gelap untuk tempat dua hati menua, 16 Oktober ,2019

Peron Stasiun.....

Sore........... Begitulah cahaya kuning sapa, Di peron dua, pukul enam, Yang di atasnya bertenda bintang-bintang hitam, Tiba untuk melepas lelah......... Orang-orang keluar menyusuri stasiun, Menatap telepon genggam,melayangkan pesan, Pada ayah, ibu, saudara, atau juga pacar, Untuk menanti pelukan hangat di bawah awan merah, Berlatar aspal, dan rindu-rindu putih yang mengudara. 14 September 2019

Dan....

Kita bertatap lagi, puan, Setelah tak terhitung rotasi waktu, Biarkan hati kita memadu, Dan kuletakkan rindu di bibir manismu. 14 September, 2019

Sesaat

Rindu-rindu yang masih menyala, Sekejap redup, di tengah kepulan doa-doa Temu singkat waktu itu, Senyumnya dibalik gelap, terpampang jelas di depan kepala, Ternyata setelah waktu yang lama, dia masihlah secantik dulu

Dara

Keindahan dunia dan seisinya Ialah matamu, Tepat seperti langit dingin sesaat sebelum subuh, Malaikat beterbangan naik menghantar doa-doa malam, Bola mata hitam yang mengadu lelah, Mencerminkan keteguhan ibu Hawa, Menyambut pijaran kuning ujung timur, Memulai langkah, sementara hatinya menahan rindu. Matamu, adalah keindahan Di saat malaikat naik, mengangkat doa-doa subuh 10 September, 2019

Kata Untuknya

Membuka pena dan setumpuk kertas, Pasang earphone, mainkan musik, Begitulah awal pukul 7, Udara dingin masih menggores tinta pada bayangan hitam, Tak jauh-jauh terbang di antara kosa kata, Menulis puisi tentang dirimu. 3 September, 2019

Secangkir wajahmu

Secangkir tumpahan cahaya di pagi, Meniupkan aroma sedap daun kering, Dari panci yang menguap, Udara sejuk mengusap muka yang mengantuk, Ada lukisan wajahmu, Di ponsel yang menunjuk jarinya ke arah pukul tujuh, Galeri seni penuh makna adalah bibirmu,,, Yang senyum dengan sketsa pipi, Coretan-coretan alis dengan kerlingan mata, Di hati kau adakan pameran, Tidak di sembarang tempat, Bukan untuk meminta sekalimat pujian yang mendengung di telingamu, Tapi, pagi memang simfoni Untuk sekedar memandang wajahmu. 2 September, 2019

Kangen-kangen Kasur

Kasur menarik badan, Nikmatnya tidur-tiduran. Tergeletak, santaikan badan, Sambil melihat layar handphone, Lihat-lihat fotonya sebentar. Sekejap pejamkan mata, Menghela nafas, gosok-gosok badan, Peluk-peluk guling, Terus kangen. 2 September, 2019

Agustus

Tak ada Agustus hari ini, Untuk hari-hari yang telah lalu, Begitu juga besok. Adakah pesan kita bulan ini ? Untuk sedikit kabar yang sampai, Dan seduhan percakapan hangat saat-saat hujan, Atau, 15 detik itu Belum cukup, untuk memperlihatkan senyumanmu. Agustus, 2019