1FG


Yang fana bukan waktu,
Tapi kita.
Dengan embunnya hilang setelah pagi,
Dan udara di jam enam pagi.

Akhir tahun menjadi kayu yang lapuk,
Menjalar sampai dada,
Ditumbuhi dengan benalu-benalu,
Rindu sebagai inangnya,

Bagaimana cara mencabut rindu itu,
Sementara ditutupi rimbun-ribn waktu,
Akaan terus tumbuh sampai dasar matamu,
Dan mungkin mataku,

Tak usah dihapus,
Sekali-kali biarkan terus,
Mungkin diselanya ada celah ruang,
Di mana seperti dulu, kia
Bertemu saat malaikat menuang segelas air yang memercik semua manusia,
Dan menyapu deru ragumu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Rangga di film AADC 1 (Ada Apa Dengan Cinta)

Suara Kepalaku