Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Ruang Itu...

Cinta itu tak lapuk Dibasahi air hujan Disapu oleh bisik angin Sampai esok bertemu embun Cinta itu tak pergi Meski dibalut debu Tapi membawa genggam kenangan Tegar, meski tertatih Cinta itu mendekap Kumelangkah dia menahan Kudiam, dia memberi hangat Jalan mundur, dia merayu ingin dikejar Dengan senyum mesra Cinta itu waktu itu Mudahnya kita bertemu Tak usah sesakkan ruang teduh yang sudah sempit ini, yang bernama rindu Kala Hujan 2016

Hujan di Hari Itu

Apa hujan menikammu ? Saat ia datang, meneduh di gubuk rapuh. Bersendu sambil membungkam sayu. Seperti saat lihat kayu, yang rapuh. Dilapukkan oleh masa yang lalu dan berlalu. Mengulang lagi waktu itu. Hanya hari itu ada dekap hangat di bau hujan. Aliran air menderas sampai gorong-gorong. Daun hanya meningkap bersandar di tiang lapuk, Saat hujan dan sendiri. Padahal cukup saja teduh matanya. Menenangkan, dan menusuk sepi. Kala Hujan 2016

Seseorang

Masa berlayar hingga lewat, tak pelak ia lakukan. Ditiup dentang jam. Membawamu arungi laut gelap. Jangan pasrah, buang pilu yang menggenangimu. Apa arti pisah kita ? Padahal dunia ini tak bersekat, luas hingga jauh. Ingat ikat jariku ini. Kita akan melangkah, pasti mencari. Jika kau jalan saat pagi kembali ingatkanku, sama juga aku. Kembali ku akan menjemputmu...... Sama di tempat itu. Di jalan pagi. Saat hanya kau dan aku.....

Ingin Alam

Berlarilah, di jalan-jalan itu, di teduh tenda awan itu. Sambil menepis sayat dengan nyanyi dan tari Masa indahmu di arus pelan kali, yang berbatu di sela gemercik kecil. Dan daun yang bilang rindu, ranting membahu untuk kau sandar. Hangat cahaya muncul di timur buang sendu gelap. Berbuah biru dengan derai angin lembah. Mengusik hatimu, telah bosan berlumut. Jadilah saja alam basahkan bibirmu. Agar kembali semesta, lihat cerah wajah serta senyummu.

Poet

Jari hanya menari, saat hujan senyap sepi. Dikawal atap yang berisik, hanya di sini, seperti tak berbenak. Gerimis urai suram, dan suara air itu yang geram. Berbau di balik desit pintu dan cagar rumah. Jam di tembok ? Satu dentang juga tak merayu. Seperti saat mendung lonceng sekolah menabuh sepi di pojok kiri........ Menapak jejak di selasar lorong sempit. Tiba di ujung kursi mendekap sendiri....... Apa cuma lampu, yang denganku saat ini ?